Konon, dalam sejarahnya, pernah ada seorang wanita di Mongolia yang disiksa memakai metode ini.
Bukan dikurung dalam ruangan kecil berdinding tembok seperti yang dipraktikan pada zaman Romawi Kuno, tapi dimasukan dalam kotak kayu yang hanya menyisakan lubang selebar leher.
Wanita itu dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di bawah terik matahari. Tubuhnya akan mengalami gejolak luar biasa. Kering kerontang, tak bisa lagi bertahan.
Kematian, cepat atau lambat, pasti akan datang. Diiringi dengan penderitaan tiada tara yang tak tertahankan.
Immurement memang dikenal amat menyiksa. Selain memakai tembok cor dan kotak kayu, ada pula yang memakai peti mati.
Bentuk eksekusi ini berbeda dari dikubur hidup-hidup, di mana korban biasanya meninggal sesak napas.
Immurement jauh lebih kejam dan mencekam.
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |