"Kalau di Alaska, terus berlanjut karena pengurusnya aktif mencari pengisi materi atau gurunya," kata Sunarti.
Sunarti mengaku dirinya akan melakukan pendekatan dengan pengurus lokalisasi prostitusi Gbl supaya bisa mngaktifkan kembali sekolah untuk PSK.
"Tiap hari Rabu, di Gbl ada pemeriksaan rutin kesehatan PSK. Nanti akan kami manfaatkan untuk sekalian pemberian materi," ujarnya.
Senada dengan Sunarti, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agus, mengaku mati surinya sekolah PSK di Gbl setelah ditinggal oleh LSM Gra Metra.
Ia berharap, relawan dari FKPB bisa mengaktifkan kembali sekolah tersebut karena sangat bermanfaat.
"Kan penghuni Gbl bisa mendapat tambahan ilmu. Mulai dari ilmu kesehatan, hukum, kerajinan dan sebagainya," tambahnya.
Ia menjelaskan, jumlah PSK di Gbl Kaliwungu ada sekitar 200 orang. Mereka tidak hanya dari Kendal, tetapi juga dari luar daerah.
"Kalau lokalisasi Gbl ini terbagi menjadi 2, yakni Semarang dan Kaliwungu, Kendal. Sebab, letaknya di batas kota," ujarnya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Intisari,Tribun Bali |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana |