Selain dituntut unggul di bidang akademik, Jennifer Pan juga diberikan les piano dan skating dan menguasai keduanya dengan sangat baik.
Tak sampai di situ, gadis tersebut juga berlatih bela diri dan berenang.
Sementara di luar kegiatan ekstrakulikuler, ia adalah pelajar teladan yang tekun belajar hingga larut malam.
Jennifer Pan pun dilarang untuk ikut pesta dan berpacaran agar prestasinya tak menurun.
Miris, di balik semua hal mengesankan itu, tersembunyi kebohongan, kebencian, dan dendam yang dirasakan oleh Jennifer Pan terhadap kedua orang tuanya.
Hal tersebut kemudian menjurus pada tindakan mengerikan yang menghancurkan keluarga dan diri Jennifer, yaitu pembunuhan sadis.
Harapan kedua orang tuanya ternyata membuat Jennifer Pan tertekan.
Prestasi Jennifer Pan pun menurun ketika duduk di kelas 8.
Dia tak lagi antusias belajar dan nilainya mulai anjlok, perlahan kepercayaan dirinya menurun.
Untuk menutupinya, Jennifer mulai berbohong hingga kebohongan menjadi kebiasaannya.
Dituduh Cuci Otak Lolly, Fitri Salhuteru Minta Netizen untuk Gak Membully Dirinya: Ini Fitnah Keji!
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Deshinta N |