Adapun sekolah yang menjadi sasaran pengiriman buku ini adalah 7.609 SD yang memiliki nilai literasi AN (Asesmen Nasional) tahun 2021 rendah dan 5.963 PAUD yang memiliki peserta didiknya berusia 5-6 tahun yang tersebar di 81 Kabupaten/Kota yang masuk kategori 3T.
Dalam penyediaan modul literasi-numerasi dan penentuan sekolah sasaran tersebut, Badan Bahasa telah dibantu oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktorat PAUD; dan Direktorat SD, Kemendikbudristek.
Buku-buku pengayaan literasi dan modul literasi-numerasi ini diharapkan mampu mendorong praktik baik literasi baca-tulis di sekolah-sekolah di wilayah 3T sehingga tingkat literasi anak-anak di daerah tersebut dapat meningkat.
Baca Juga: Tingkatkan Kegemaran Membaca Generasi Muda, Gramedia dan TikTok Hadirkan Kembali #SerunyaMembaca
Jumlah buku yang dicetak oleh Badan Bahasa tahun 2022 ini yaitu sebanyak 20 judul untuk buku PAUD (119.260 eksemplar) dan 540 judul untuk buku SD (12.767.902 eksemplar).
Dalam mencetak buku-buku tersebut, Badan Bahasa menggunakan mekanisme lelang dan yang memenangkan lelang tersebut adalah PT Gramedia (Cikarang), PT Pura Barutama (Kudus), PT Macananjaya Cemerlang (Klaten), dan PT Temprina Media Grafika (Gresik).
Adapaun untuk pengiriman, Badan Bahasa bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
Buku yang dicetak oleh PT Gramedia akan dikirim ke regional 1 yang meliputi wilayah di Sumatera.
Buku yang dicetak oleh PT Pura Barutama akan dikirim ke regional 2 yang meliputi wilayah di Kalimantan dan Sulawesi.
Buku yang dicetak oleh PT Macananjaya Cemerlang akan dikirim ke regional 3 yang meliputi wilayah di NTT dan NTB.
Buku yang dicetak oleh PT Temprina Media Grafika akan dikirim ke regional 4 yang meliputi wilayah di Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Selain melaksanakan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan literasi, Badan Bahasa bekerja sama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), serta organisasi pegiat literasi lainnya, juga melaksanakan program pendampingan pemanfaatan buku pengayaan literasi di sekolah sasaran.
Hal ini dilakukan agar para guru di sekolah yang telah menerima kiriman buku-buku tersebut mampu mengelola dan memanfaatkan buku pengayaan literasi dan modul literasi numerasi tersebut secara optimal untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik dalam program yang kreatif, bermakna, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Jurnalisme Berkebangsaan: Bangun Kesadaran Generasi Muda akan Makna Jurnalisme
Dalam program ini, Badan Bahasa melibatkan sebanyak 32 orang fasilitator pendampingan buku tingkat pusat, 243 orang fasilitator pendampingan buku tingkat regional, 7.609 orang fasilitator pendampingan buku tingkat kabupaten, serta para pegiat literasi di masyarakat. (*)
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |