Pada awal pengunduran dirinya, ia sempat merasa down dalam beberapa waktu.
Komentar pedas tentang sosok Zahid Ibrahim yang dianggap tidak bersyukur juga banyak ia baca.
Namun, seperti apa yang ia katakan, keputusannya untuk mengundurkan diri adalah untuk mencoba jalan baru.
Saat ini, Zahid adalah penerima beasiswa di Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang, dengan jurusan yang ia rasa lebih cocok dengannya.
Zahid juga merasa keputusan ini menjadi keputusan besar yang akhirnya membuat ia mampu menyatukan aktivitas sesuai identitasnya sebagai mahasiswa, YouTuber, podcaster, traveler, pelari, dan lain-lain karena kecocokannya pada jurusan membuat ia bisa mengatur waktu dengan seimbang.
Kabar baiknya, ia jadi merasa lebih bahagia, lebih kuat, dan lebih pintar.
Grit atau kegigihan mengajarkan kita bahwa kita bisa menjadi apa saja jika kita berkemauan keras.
Akan tetapi, kita tetap perlu mengetahui sinyal apa yang menjadi penanda kita harus berhenti; untuk mencari cara lain agar tetap bisa bertahan, atau mencari jalan lain untuk memulai cerita baru.
Cerita pengunduran diri yang dialami Zahid dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa dalam proses menemukan sesuatu yang tepat bagi kita, tidak apa-apa untuk mundur satu langkah dan berproses lebih lama daripada orang lain.
Bahwa kesalahan dalam memilih karir atau jurusan bukanlah sebuah kegagalan, dan aksi nyata kita untuk menemukan jalan yang lebih tepat adalah upaya paling istimewa yang bisa kita berikan untuk diri kita.
Pada akhirnya, tujuan yang kita capai adalah merasakan pertumbuhan diri yang lebih baik, berkat keputusan yang berani dan penuh pertimbangan.
Juga berkat kegigihan dalam belajar bahkan dari kesalahan dan kegagalan. (*)
Ogah Ketemu Nissa Sabyan, Ririe Fairus Pilih Lakukan Ini saat Ayus Datang Bareng Istri Baru ke Rumahnya: Gak Penting Juga
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |