Menurut situs resmi Coinbase, platform ini telah beroperasi di 100 negara dan memiliki 56 juta pengguna terverifikasi, meningkat dari 43 juta di akhir 2020, dan 32 juta pada 2019.
Platform ini mendukung 50 jenis cryptocurrency, termasuk Bitcoin (BTC), Bitcoin Cash (BCH), Ethereum (ETH), Ethereum Classic (ETC), hingga Litecoin (LTC).
Ada juga mata uang kripto seperti Basic Attention Token (BAT), 0x (ZRX), dan USD Coin (USDC) yang tersedia di beberapa wilayah tertentu.
Meskipun terkenal di kalangan investor cryptocurrency, Coinbase juga tidak terlepas dari berbagai kontroversi.
Beberapa trader kripto merasa kurang puas dengan praktik yang diterapkan oleh Coinbase. Hal ini disebabkan oleh biaya administrasi yang dikenakan saat melakukan jual-beli kripto dianggap terlalu tinggi.
Diketahui bahwa Coinbase mengenakan biaya sebesar 0,5 persen, sementara platform lain mematok biaya mulai dari 0,05 persen hingga 0,1 persen.
Selain itu, sejumlah pengguna mengeluhkan terbatasnya jumlah cryptocurrency yang dapat diperdagangkan di Coinbase.
Sebenarnya, terdapat lebih dari 5.000 jenis altcoin. Altcoin adalah istilah untuk mata uang kripto selain Bitcoin.
Namun, Coinbase hanya memperdagangkan 50 jenis dari total tersebut. Salah satu altcoin yang populer namun tidak tersedia di Coinbase adalah Dogecoin.
Karena Coinbase hanya menawarkan sejumlah cryptocurrency yang terbatas, hal ini berpengaruh besar terhadap reputasi mata uang kripto, terutama yang baru terdaftar di platform.
Dilaporkan, rata-rata harga mata uang kripto yang baru terdaftar di Coinbase dapat meningkat hingga 91 persen dalam waktu lima hari.
Baim Wong Ditimpa Musibah di Tengah Proses Cerai dengan Paula Verhoeven, Sang Ayah Jatuh Sakit hingga Papa Kiano Minta Doa
Source | : | Kompas.com,Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |