Sekitar 75 persen dari satu juta orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka di tanah yang menjadi milik Israel pada tahun 1948 (selama periode yang disebut al-Nakba atau The Catastrophe.
Meski Mesir mengendalikan Gaza, para pengungsi Palestina yang berakhir di Jalur Gaza tidak diizinkan oleh pemerintah untuk masuk ke seluruh Mesir.
BACA JUGA Viral Foto Bocah Laki-laki Palestina Mengenakan Masker Bawang, Begini Kisah Dibaliknya
Setelah kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka, sekitar 500 ribu orang mulai tergantung pada bantuan PBB.
Gaza tetap di bawah kekuasaan militer Mesir sampai Krisis Kanal Suez pada 1956.
Di mana saat itu Mesir sedang menasionalisasikan rute pelayaran utama yang menyimpang dari Inggris dan Perancis untuk mencegah kapal-kapal Israel melewati kanal.
Sebagai balasannya, Israel mulai menyerbu Gaza dan menduduki jalur itu selama satu tahun sebelum tekanan internasional memaksa mereka mengembalikannya ke Mesir.
Perang Enam Hari
Pada Juni 1967, menjadi tahun di mana pertempuran-pertempuran di perbatasan semakin banyak.
Serangan-serangan gerilya kecil juga mulai terjadi.
Kondisi saat itu semakin diperburuk oleh ketegangan-ketegangan Perang Dingin yang berakhir dalam Perang Enam Hari.
BACA JUGA Tak Disangka! 2 Jam Gelar Konser Amal, Melly Goeslaw Berhasil Kumpulkan Ratusan Juta Untuk Palestina
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Time |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |