Dari dapat membahayakan fungsi otak hingga membuat cita rasa makanan meningkat berkali lipat kelezatannya, beragam kontroversi mengiringi perjalanan panjang micin yang hari ini dengan mudah kita temui nyaris di setiap makanan
Grid.ID - Micin, vetsin, atau monosodium L-glutamate (MSG) begitu lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.
Penyedap rasa ini mudah ditemukan hampir di setiap jajanan gurih berbahan pengawet.
Namun tahukah kamu, di balik kepopulerannya, micin memiliki sejarah panjang diiringi berbagai kontroversi sejak pertama kali penyedap rasa ini ditemukan?
Alice Cooper, Slash hingga Lars Ulrich Mengaku Kehilangan Sosok Vinnie Paul
Sejarah micin
Penemuan micin tidak bisa dilepaskan dari Kikunae Ikeda, seorang ahli kimia Jepang yang menciptakannya.
Mulanya, Ikeda yang sedang berhadapan dengan semangkuk sop rumput laut bertanya-tanya, apa yang membuat dashi, sebuah kaldu standar untuk beberapa makanan di Jepang, memiliki rasa yang kaya?
Dashi sendiri, dalam makanan Jepang, terbuat dari fermentasi rebusan rumput laut dan ikan kering.
Kaldu ini sering digunakan oleh koki untuk menambah cita rasa makanan, yaitu rasa gurih pada makanan tak berdaging.
Untuk beberapa alasan yang sulit dijelaskan, dashi membuat makanan terasa enak.
Source | : | kompas,hellosehat.com,www.s.u-tokyo.ac.jp |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |