Orang percaya tuah Kiai Slamet bisa didapat pula lewat kutunya, yang dipercaya manjur untuk menyembuhkan sakit batuk dan paru-paru. Bahkan kotorannya juga penuh khasiat.
Seperti diberi pupuk dan disemprot insektisida, sawah yang ditaburi tahi kerbau ini konon akan subur dan bebas hama.
BISA MEMBAWA BENCANA
Sebagai emban tombak Kiai Slamet, tugas utama rombongan Kiai Slamet adalah mengiringi pusaka keraton ini pada upacara kirab, mengarak, pusaka.
BACA JUGA : Pulang dari Indonesia, Siwon Suju Kehilangan Benda Kesangannya ini
Menurut tradisi, upacara ini harus dilakukan dua kali sebulan, setiap malam Jumat Kliwon dan Pahing, di samping upacara kirab besar tahunan setiap malam 1 Suro.
Dulu upacara kirab hanya dilakukan di seputar baluarti, tembok keraton, tapi sejak tahun 1970-an rute arak-arakan ini diperluas, melewati jalan-jalan besar di sekeliling kompleks keraton.
Dianggap sudah jadi sejoli, tombak Kiai Slamet tidak mungkin dikirabkan tanpa kawalan Kiai Slamet yang kerbau. Dengan kata lain, tanpa Kiai Slamet dan anak bininya, bagaimanapun kirab tak bisa dilaksanakan.
Beberapa kali pernah terjadi, upacara kirab terpaksa batal gara-gara Kiai Slamet ngadat, mendadak tak mau ikut arak-arakan.
BACA JUGA : Tak Hadir Saat Penyerahan Bonus, Kemana Jojo, Kevin dan Marcus ?
Anehnya, setiap kali hal ini terjadi, ada saja musibah yang menimpa keraton. Pernah suatu kali kirab tak bisa dilaksanakan, tahu-tahu Sri Sunan PB XII mendapat kecelakaan lalu-lintas dalam perjalannya ke tempat bermain boling.
Konon, kebakaran besar yang menghanguskan Keraton Solo beberapa tahun yang lalu juga terjadi pada hari yang sama dengan gagalnya upacara kirab yang seharusnya dilaksanakan.
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |