Anna juga menyarankan bahwa ketika mengetahui anaknya sudah tak perawan dan hamil di luar nikah, sebaiknya bersikap tenang dan memikirkan rencana dengan pikiran yang jernih.
Jangan sampai mengeluarkan emosi meledak-ledak yang bisa membuat anak tertekan.
Sebab, yang merasakan tekanan dan shock bukan hanya orangtua melainkan anak juga.
Anak yang telah hamil di luar nikah membutuhkan keberanian ekstra untuk mengakui kesalahannya di hadapan orangtuanya, orang yang telah banyak menaruh harapan padanya.
"Butuh keberanian ekstra dalam diri anak untuk mengakui hal ini kepada orangtuanya. Makanya saat anak sudah berani mengaku dan langsung dimarahi habis-habisan, ia akan jadi depresi. Orangtua harus tetap menjaga kondisi psikologis anaknya," tambahnya.
Biasanya, satu hal yang terlintas di pikiran orangtua ketika mengetahui anaknya hamil di luar nikah adalah dengan mencari pasangan yang telah menghamili anaknya lalu memaksanya untuk menikahi anaknya.
Baca Juga : Sering Disepelekan, Kenali 7 Gejala Awal Stroke yang Serang Mat Solar
Namun, apakah hal tersebut merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini?
Sebenarnya, menikahkan kedua remaja ini bukan solusi satu-satunya untuk menghindarkan aib.
Jika pernikahan ini terjadi atas keinginan anak untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan atas kesadarannya sendiri, mungkin saja tidak jadi masalah.
Sayangnya, sebagian besar pernikahan ini terjadi karena adanya paksaan dari pihak keluarga.
Padahal, pernikahan terpaksa ini bisa membuat anak jauh lebih depresi lagi.
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | YouTube,KompasFemale,Huffington Post,nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |