Ketika militer Inggris menguasai Surabaya, Tantri turut menyingkir dan bergerilya bersama para pejuang hingga ke daerah pegunungan di wilayah Mojokerto.
Istri Bung Tomo, Sulistina Sutomo, mengungkapkan dirinya pernah bertemu dengan sosok Tantri.
"Saya tidak akan melupakan detik-detik kala Tantri dengan tenang mengucapkan pidatonya di muka mikropon, sedangkan bom-bom dan peluru-peluru mortir berjatuhan dengan dahsyatnya di keliling pemancar radio pemberontakan," ujar Sulistina, sang istri Bung Tomo.
Baca Juga : Jauh dari Kesan Mewah, Intip Penampakan Rumah Soekarno di Surabaya yang Kini Beralih Fungsi
Dikenal sebagai Surabaya Sue, Tantri akhirnya bergabung dengan pemerintahan presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Dikutip Grid.ID dari Independent.co.uk, Tantri bertugas untuk menulis pidato-pidato Soekarno.
Tantri sempat mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Nararya dari pemerintah Republik Indonesia pada November 1998.
Baca Juga : #CrazyRichSurabayan, Kisah Seorang Guru dan Murid Kecilnya yang Polos
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | independent.co.uk,national geographic indonesia |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |