Bukan karena perjuangannya saat Pertempuran Surabaya, tapi atas jasanya sebagai jurnalis dan pegawai Kementrian Penerangan pada tahun 1950.
Mengutip Independent.co.uk, Tantri kemudian pergi ke Amerika untuk menulis bukunya yang berjudul Revolt in Paradise atau Revolusi di Nusa Damai.
"Kenangan untuk rakyat Indonesia yang begitu mulia memberikan hidup mereka untuk merdeka, 1945-1949 dan bagi mereka yang masih hidup yang akan melihat bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia," tulis K'tut Tantri di halaman pembuka bukunya.
Baca Juga : Sering ke Surabaya, Ahmad Dhani Berharap Pihak Kepolisian Ganti Biaya Perjalanannya
K'tut Tantri kemudian menghabiskan hidupnya di Australia, tepatnya di sebuah panti jompo di Redferd, Sydney, New South Wales.
Di tempat itu juga, K'tut Tantri meninggal duna pada Minggu malam, 27 Juli 1997 di umurnya yang ke 99 tahun.
Bendera Indonesia dan lembaran kain kuning dan putih khas Bali terhampar di atas petinya.
Wasiat K'tut Tantri untuk diaben di Bali, tidak pernah terlaksana. (*)
Beda dengan Ahmad Dhani dan Ari Bias, Opick Ungkap Alasan Ikhlas Lagunya Dinyanyikan Orang Tanpa Royalti
Source | : | independent.co.uk,national geographic indonesia |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |