Grid.ID - Bersikap toleran dan menghormati sesama telah jadi sebuah kelumrahan bila menginginkan keharmonisan.
Hal ini lebih bermakna dalam dan penting bila itu diterapkan dalam bermasyarakat.
Meski punya perbedaan dalam budaya, latar belakang, dan mungkin agama, bukan berarti dilarang untuk saling menghargai.
Lebih dari itu, justru kita dianjurkan agar lebih saling memupuk semangat persaudaraan.
Kisah berikut ini bisa jadi pelajaran bagus untuk merenungkan kembali makna tersebut.
Seorang gadis, punya nama, malu besar kepada temannya yang datang untuk berlibur ke tempatnya.
Sebenarnya ini hanya kasus sepele.
Bercerita tentang niat untuk menukarkan celana yang memiliki beberapa kecacatan.
(Baca juga: Pria Lumpuh Punya Ide Gila, Awalnya Ditertawakan dan Diejek, Tapi Kini Dihormati Karena Hal Ini)
Akan tetapi, respon dari penjual justru ngawur sekali.
Sangat sulit memahami logika si pedagang.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Celana,Pakaian,Malaysia,Korea,Korea Selatan,Islam,Toleransi,Toko Pakaian |
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |