Jadi, ada masalah saat akan dipakai.
Lalu cerita berlanjut pada 12 Agustus.
Sebelum makan siang, kami pergi ke toko sebelumnya untuk minta tukar.
Si penjual kupanggil bibi karena umurnya sekitar 40-an.
Saat bibi itu kupanggil, ia ternyata buang muka.
Aku sabar saja meskia dia sudah mengabaikanku.
Setelah itu, temanku kembali memilih celana lain.
Kami memeriksa, ternyata model jahitannya sama dengan punya temanku, meski cuma sedikit.
Lalu kubilang ke bibi penjual, temanku ingin coba.
Kaget, ternyata dia tak membolehkan untuk dicoba.
Dia bilang di sini semua barang tak boleh dicoba.
Oke, aku bilang ke temanku bahwa sebaiknya dia piliha yang lain, karena tak diperbolehkan untuk mencoba.
Source | : | Celana,Pakaian,Malaysia,Korea,Korea Selatan,Islam,Toleransi,Toko Pakaian |
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |