Supaya nanti kalo emang gak cocok gak perlu repot-repot ditukar ulang.
Terus si bibi jawab dengan nada tinggi seperti ini, "Kamu nih gak paham ya!"
"Dia gak boleh nyoba!"
"Dia ini orang asing, bukan muslim."
"Lihat kulitnya!"
"Kulitnya tak seperti kita."
"Kita tak tahu apa yang pernah dimakan dan diminumnya!"
Aku terkejut.
Gak tahu gimana cara ngungkapin perasaanku saat itu.
"Wat de hell lah, bibi!"
Gimana kamu bisa mikir kek gitu?
"Hadis mana yang kamu baca?"
Source | : | Celana,Pakaian,Malaysia,Korea,Korea Selatan,Islam,Toleransi,Toko Pakaian |
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |