Namun, Periode paling parah tersaji dari tahun 1981 hingga 1983.
Di tahun-tahun tersebut, 5 suku Maya yang berada di pegunungan dimusnahkan.
(Baca juga: Besar Kemungkinan Kamu Punya Alamat IP yang Sama dengan Seorang Teroris atau Pedofil)
Pada 18 Juli 1982, New York Times mengutip ucapan presiden Guatemala saat itu, José Efraín Ríos Montt.
Bunyinya kurang lebih seperti ini.
"Jika kau bersama kami, kau akan kami beri makan."
"Jika tidak, silahkan, kau akan kami bunuh!"
(Baca juga: Mimpi buruk bagi Setiap Warga Negara, Tiongkok Akan Dapat Penjarakan Orang Tak Bersalah Selama Bertahun-Tahun)
Tragedi yang mengkerdilkan martabat manusia membentang puluhan tahun.
Singkat cerita, Guatemala tumbuh menjadi negara yang penuh gejolak.
Rasisme tumbuh subur.
Pembantaian massal terorganisir.
Nikita Mirzani Ancam Bakal Robohkan Rumahnya, Vadel Badjideh Malah Tantang Balik: Kalau Bisa 100 Tukang Kita Sambut
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |