Angka itu dengan cepat meningkat pada 1 April menjadi 1.000 kasus ketika banyak negara mengalami lonjakan kasus.
Hal itu mendorong penduduk yang berbasis di luar negeri kembali ke rumah mereka di Singapura.
Beberapa di antaranya membawa penyakit dan memicu awal gelombang kedua di Negeri Merlion itu
Dengan fokus negara pada peningkatan kasus impor, Singapura melewatkan infeksi yang terjadi di antara para pekerja migran.
Pekerja rentan terinfeksi
Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong mengatakan banyak pekerja yang masih terus bekerja meski mengalami gejala ringan.
Masalah mendasar lainnya adalah kondisi asrama yang buruk.
Satu ruangan bisa dihuni oleh 12 hingga 20 orang dengan ranjang susun
Ratusan pekerja di setiap lantai harus berbagai toilet umum dan fasilitas mandi.
Dapur yang penuh dengan kecoak hingga meluapnya saluran air menjadi kenyataan yang harus mereka hadapi.
Baca Juga: Terinspirasi Wabah Covid-19, Salman Khan Rilis Lagu tentang Virus Corona, Seperti Apa Liriknya?
Upaya pembersihan pun mulai dilakukan oleh pemerintah.
5 Shio Paling Kreatif Mencari Sumber Penghasilan, Rezeki Sering Datang dari Arah Tak Terduga
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |