Minggu pagi, sekitar pukul 05.00 aku dibangunkan Ibu dan diminta datang ke kamarnya.
Waktu itu memang tinggal aku dan Ibu saja yang tinggal di Sriwijaya.
Sedangkan Mbak Rahma dan Mbak Sukma mengontrak rumah di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan.
Sementara Mas Guntur tinggal di Bandung dan Mbak Mega mengikuti suaminya ke Madiun (Jawa Timur).
Dengan sangat hati-hati Ibu memberitahukan bahwa Bapak dalam keadaan kritis.
Aku masih ingat, saat itu di wajah Ibu tergambar kepasrahan yang sangat mendalam.
Bahkan Ibu sempat berkata, "Jika nanti sampai pada saat yang paling buruk, kalian jangan bersedih."
"Kita harus rela dan jangan sekali-kali kalian menangis."
Sepertinya Ibu yakin benar bahwa Bapak tak akan lama lagi meninggalkan kami.
Tentu saja aku kaget sekali mendengar berita itu.
Betrand Peto Menginjak Usia 20 Tahun, Sarwendah Ungkap Harapannya untuk sang Putra
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |