Bukan hanya koneksi dan pengaruhnya saja yang kuat, melainkan juga penampilan fisik dirinya yang sangat mengintimidasi dan membuat orang pun segan berhadapan dengannya.
Karena semua pengaruh dan kekuasaannya itulah yang membuat dirinya seolah tak tersentuh dan bisa melakukan apa saja.
Termasuk dalam memaksakan kehendaknya ke para wanita yang menjadi korban seksualnya.
Cerita para korban kejahatan seksual
Jumlah orang yang ingin meraih sukses di Hollywood sangat banyak. Bahkan persentase kemungkinan seseorang untuk berhasil di Hollywood itu sangatlah kecil saking ketatnya persaingan di sana.
Bukan hanya kemampuan akting dan penampilan yang menarik untuk dapat terpilih di Hollywood, melainkan juga unsur keberuntungan.
Terlebih lagi bagi seorang wanita tak dikenal yang masih lugu dan baru di dunia ini.
Salah satunya adalah Lucia Evans. Pada tahun 2004 di sebuah klun di kota New York, Lucia dihampiri oleh Harvey dan menawarkannya pekerjaan sebagai aktris.
Lucia yang baru lulus sekolah pada saat itu memang bermimpi untuk menjadi aktris, sehingga meskipun dirinya pernah mendengar kabar miring tentang Harvey, Lucia tetap memberikan nomor teleponnya ke Harvey.
(BACA: Waduh, Ternyata Ini yang Akan Terjadi Jika Bumi Hanya Dihuni 100 Orang)
Tak lama, Harvey pun menelpon dan ingin segera bertemu dengannya. Lucia menolak, tapi setuju untuk datang ke kantor Miramax yang merupakan bagian dari Weinstein Company. Rencananya dirinya akan bertemu dengan para eksekutif untuk membicarakan proyek baru yang akan dikerjakannya.
Lucia datang ke kantor yang isinya penuh dengan karyawan. Dirinya pun dibawa ke dalam ruang meeting dengan para eksekutif yang juga merupakan seorang perempuan. Hal tersebut membuatnya rileks, sehingga ketakutannya pun sirna.