Deby pun berharap, para pengungsi kembali tegar menghadapi kehidupan mereka yang sempat porak-poranda.
Mohamad Reza Fahlefi
LELAH SIRNA MELIHAT IBU-IBU TERSENYUM BAHAGIA
Di pengungsian Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, namanya tak asing lagi. Warga pengungsian merasa begitu dekat karena selang beberapa saat gempa terjadi dia sudah berada di tengah-tengah pengungsi.
Ia sudah melakukan banyak hal untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Mulai dari membangun 38 tempat MCK satu di antaranya MCK untuk kaum difabel, membagikan hygene kit, sampai memberi edukasi kepada pengungsi.
Tentu banyak hal lain yang ia lakukan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi seperti kebutuhan makan, pakaian, dan pemenuhan air bersih. Ia berjuang keras agar kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
Tak heran, berkat pengabdiannya, Mohamad Reza Fahlevi, nama pemuda ini, sudah menjadi bagian dari para pengungsi.
“Ya, karena setiap hari berkumpul dengan pengungsi, mereka seperti keluarga sendiri,” kata relawan yang masih duduk sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Tadulako tersebut.
Persahabatannya dengan pengungsi membuat Reza mengenal betul karakter mereka. Ia kagum dengan perjuangan para pengungsi yang di bawah koordinasinya itu.
Meski hidup di tengah suasana yang penuh keterbatasan, mereka berjuang saling bahu membahu menata kehidupan baru.
Baca Juga : Perjalanan Karier Bunga Citra Lestari Sebagai Penyanyi, Banyak Belajar dari Ketidaktahuan dan Kekurangan
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya