Selain tinggal di tenda seadanya, salah satu persoalan besar adalah tidak adanya sumber air. Apalagi lokasi di Desa Pombewe berada di padang savana yang cukup jauh dengan desa lainnya.
Tak ada pilihan lain, mereka mencari air seadanya dari kubangan-kubangan atau saluran-saluran air yang letaknya jauh dari lokasi pengungsian.
“Mau bagaimana lagi? Saat itu memang tidak ada sumber lain,” imbuh Reza seraya mengatakan, itulah salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
Buah kerja keras Reza bersama warga tak sia-sia. Pipa paralon karet yang dialiri air sungai jernih itu tersambung dengan baik. Desa Pombewe yang semula kering kerontang teraliri air melimpah.
Air dari pipa tidak langsung disalurkan ke rumah warga tetapi ditampung di dua buah tanki kapasitas 5500 liter.
Mesar
SUDAH DAPAT BAYARAN, DAPAT PULA SUPLAI AIR BERLEBIHAN
Raut bahagia tampak jelas terpancar dari wajah Mesar (43). Bapak tujuh anak yang tinggal di Dusun 2 Desa Walandanao, Donggala itu gembira lantaran desanya tak akan kekurangan air lagi.
Air macet akibat saluran air yang hancur berantakan akibat gempa itu kini sudah ada pengganti.
Lelaki bertubuh tegap ini menceritakan, beberapa hari setelah gempa warga desa sangat resah.
Warga di dusunnya memang tidak ada korban karena sebagian besar rumah terdiri dari kayu.
5 Arti Mimpi Melihat Sawah Bersama Pasangan, Ternyata Pertanda Saling Mendukung Hal Ini, Simak Penjelasannya