Apakah hal tersebut benar? Mereka sudah mendapat sepatu, tas, jaket, lalu apa lagi?
Fasilitas di atas seolah membuat para volunteer merasa bahagia ya? Ada tas, sepatu keren, kaos keren yang dijual dengan harga mahal, bahkan tertera tulisan ‘VOLUNTEER’.
Mereka juga bisa mengakses transjakarta, mereka bisa bertemu dengan atlet terkenal di berbagai negara di Asia dengan mudah, bahkan mereka mendapat asupan makanan yang cukup dan juga enak dari asrama.
BACA JUGA : Nahas, Seorang Bayi Tenggelam di Kolam Saat Sang Ibu Bermain Ponsel
Belum lagi sertifikatnya nantinya bisa digunakan untuk melanjutkan S-2.
“Bangga karena menjadi bagian dari sejarah dan keuntungan sertifikatnya bisa digunakan untuk S-2, karena saya juga ingin melanjutkan S-2,” ungkap salah satu volunteer saat ditanyai kebenarannya perihal sertifikat yang bisa dipakai sebagai senjata S-2.
Memang keuntungan mereka cukup banyak dan menggiurkan.
Siapa saja pasti ingin diberi kesempatan serupa, mengingat ajang bergengsi empat tahun sekali ini belum tentu akan kembali berlangsung di Indonesia.
Tetapi, para volunteer ternyata tak mendapat bayaran.
Hal ini langsung dikonfirmasi pihak INASGOC melalui laman resminya di asiangames2018.id. INASGOC menyampaikan bahwa bagi para volunteer, mereka diharuskan bekerja sejak test event hingga game time tanpa mendapat honor, layaknya tim dan kru yang bekerja sesuai kontrak kerja dan bayaran secara tertulis.
Tanpa honor?
BACA JUGA : Pantangan Menikah di Bulan Suro, Ternyata Ada Maksud Tertentu di Baliknya
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |