Lalu bagaimana mereka bisa makan dan bertahan hidup di tengah kepadatan Jakarta dan berbagai kesibukan mereka.
Bagaimana bila mereka ingin makan di tempat lain?
“Untuk transportasi dia akan mendapat semacam aplikasi yang bisa digunakan untuk naik Go-Jek dan sebagainya,” ungkap Ratiyono, Kepala Dinas Olahraga dan Kepemudaan DKI Jakarta.
Ratiyono kepada Kompas.com menjelaskan bahwa panitia juga memberi para volunteer aplikasi yang bisa mereka gunakan untuk makan di beberapa tempat tertentu selama mereka bertugas.
Tetapi faktanya, banyak di antara mereka yang mengeluh akan kebijakan tersebut.
Padahal, kebijakan dari INASGOC tersebut mengacu pada penyelenggaraan Asian Games sebelumnya di negara-negara lain.
Mengapa mereka mengeluh? Bagaimana bisa? Apakah mereka terlalu letih?
Ternyata ada salah satu volunteer yang melapor tentang kenyamanan yang tak mereka peroleh selama bertugas.
Bahkan volunteer tersebut langsung melapor kepada Presiden Joko Widodo saat acara promosi Asian Games 2018 di Istana Bogor (4/8/2018) lalu.
“Beberapa relawan curhat soal fee untuk mereka.
Termasuk di mana mereka menginap, itu masih menjadi keluhan dari sebagian mereka,” ungkap salah satu volunteer yang bernama Zulfikar Akbar.
Katanya, ia hanya ingin bersuara kepada panitia pelaksana, sebagaimana yang mereka rasakan dan memang diperbolehkan untuk bersuara.
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |