Hal ini secara langsung juga dikonfirmasi oleh Presiden Jokowi. “Mereka sudah membantu banyak sehingga beri lah mereka perhatian. Saya sudah mendengar keluhan seperti ini dua kali,” ungkap Presiden Jokowi saat dimintai keterangan Kompas.com beberapa waktu lalu.
Tetapi ada beberapa volunteer yang mengaku mendapat bayaran setiap harinya, sebesar Rp300 ribu. Hal itu disampaikan Rina dan Robbi kepada Tribun Jakarta. “Dibayar, Rp300 ribu perhari,” ujar keduanya saat dikonfirmasi tentang honor.
BACA JUGA : 5 Fakta Menarik di Balik Film The Nun, Sempat Didatangi Hantu Asli!
“Nggak ada libur, capek. Apalagi pergantian shift siang ke pagi,” itu merupakan satu dari 13.000 keluhan rasa letih para volunteer selama mereka bertugas.
Meski begitu, justru saat acara Asian Games 2018 usai, mereka merasa sedih.
Mereka sedih ditinggalkan ajang bergengsi yang membuat mereka letih, tak bisa bertemu keluarga, membuat keringat mereka terperas, kurang istirahat dan bahkan rela lapar demi melayani para atlet.
“Sedih banget sih, ini kan event yang dalam beberapa tahun ke depan belum tentu ada lagi di sini,” ungkap salah seorang relawan saat dimintai keterangan Tribun Jakarta, sebelum Asian Games 2018 benar-benar pergi dari kehidupan mereka.
Asian Games 2018 seolah sudah menjadi pemacu mereka dalam beraktivitas.
Sejak mereka membuka mata di pagi hari, hingga menutup mata di malam hari, mereka merasa bahagia. Mereka mendapat pengalaman yang tak didapat oleh orang-orang di luar sana yang kurang beruntung.
Para pemuda dari usia 18 tahun hingga 29 tahun yang memiliki kesempatan menjadi volunteer sebagian besar, atau bahkan semua pasti merasa sedih saat menyadari Asian Games 2018 telah usai.
Hasil kerja keras mereka membuahkan hasil. Mereka berhasil.
Berhasil mengharumkan nama keluarga, bisa meneruskan sekolah S-2 dengan mudah, bisa dapat pengalaman dan belajar banyak hal, mereka bisa berkenalan bahkan menjalin cinta lokasi dengan sesama volunteer, seperti yang dialami volunteer Rina dan juga seorang broadcaster dari Australia, dan masih banyak lagi yang bila ditulis tak akan habis di baca satu tahun karena terlalu banyak pengalaman yang mereka dapat.
BACA JUGA : Ingin Pingsan Saat Lihat Darah dan Suntikan, Ternyata Hal ini Penyebabnya
Mereka juga mendapat apresiasi dari petinggi negara, pejabat, diajak ikut serta saat parade bendera di closing ceremony Asian Games 2018.
Tentunya mereka sangat dihormati dan juga dihargai oleh para atlet, khususnya atlet Indonesia sendiri.
Mereka disambut dengan meriah, dengan tepukan tangan saat nama mereka dipanggil dan dipersilakan untuk memasuki stadion utama GBK, Minggu (2/9/2018) lalu.
Bahkan, beberapa di antara mereka akan kembali bertugas menjadi volunteer pada Asian Para Games 2018 (APG) yang juga akan berlangsung di Indonesia dan digelar pada Oktober 2018 mendatang!
Fakta ini diungkapkan oleh salah seorang volunteer bernama Daus.
Ia dan teman-temannya yang beruntung lainnya akan kembali ke Jakarta dan menginap di Wisma Atlet dan menjalani pelatihan singkat sekitar September 2018.
Mereka, adalah garda terdepan suksesnya Asian Games 2018. Mereka adalah pahlawan untuk keberhasilan Asian Games 2018. Dan mereka juga merupakan penyelamat bagi para atlet dan tamu undangan di kala mereka merasa tak punya arah di negara, tuan rumah Asian Games 2018.
Tak heran bila para volunteer Asian Games 2018 mendapat pujian dari media asing dan media internasional.
Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan media asing, salah satunya South China Morning Post (SCMP).
BACA JUGA : Ingin Pingsan Saat Lihat Darah dan Suntikan, Ternyata Hal ini Penyebabnya
Dalam laman SCMP, Nazvi Careem selaku reporter yang bertugas di Indonesia saat Asian Games 2018 angkat topi dan berterima kasih serta memuji kegigihan 13.000 volunteer yang telah bekerja dan membantu mereka selama di Indonesia, kurang lebih 2 minggu belakangan ini.
“Mereka pemuda-pemudi yang berkeringat di bawah matahari menggelora. Tidak ada hujan mengguyur selama dua minggu penyelenggaraaannya.
Mereka para volunteer menjawab berbagai pertanyaan, mereka memberikan arah, mengorganisasi bus dan makan dari nasi kotak selama sebelum Asian Games 2018 resmi dibuka,” ungkap Nazvi dalam berita yang ia tulis.
“Relawan-relawan ini salah satu yang terbaik dan telah memainkan peran penting bagi kesuksesan Asian Games,” tutupnya.
Keberhasilan tersebut tentu menjadi kebanggaan di luar sertifikat dan pengalaman luar biasa yang mereka dapat selama bertugas di Asian Games 2018.
Terima kasih para volunteer.
Angkat topi setinggi-tingginya untuk kalian, pemuda-pemudi bangsa yang sejati!(*)
Artikel ini telah tayan di Nakita dengan judul Volunteer, Garda Terdepan Suksesnya Asian Games 2018, Dari Tak Dibayar Hingga Banjir Omelan
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |