Mulai September 2017 saya memantau tentang status gunung agung hingga erupsi saya sempat menjadi bagian sejarah kejadian bencana alam ini.
Dengan adanya pekerjaan ini tidak ada lagi berfikir untuk melanjutkan perjalanan menjadi pengembara karena dengan seperti ini saya rasa cukup dan rencana menetap dibali.
14 Februari 2018 sempat mengalami kecelakaan dashyat di lokasi sekitar gunung agung. Membuat saya tidak sadarkan diri selama 3 hari di rumah sakit dan di ICU berkat sang pencipta lewat wanita perkasa I Gusti Putu Ayu Wiyani saya bisa hidup hingga sekarang.
Di lokasi kejadian sempat menjadi tontonan masyarakat disana karena motor plat F Ktp Bangka Belitung sehingga membuat masyarakat ragu untuk menolong.
Dari lokasi 30 menit datang seorang polisi yang baik hati pak Wayan Redana.
Beliau membawa saya dari lokasi kejadian menuju rumah sakit terdekat akan tetapi karena Bpjs menunggak satu bulan sehingga tidak di terima rumah sakit terdekat dan harus dibawa ke sanglah Denpasar.
Pak wayan mengambil nomor hp saya dan mencari kontak orang tua saya dan adik saya.
Berhubung jauh akhirnya di rekomendasi wanita hebat I Gusti Putu Ayu Wiyani yang mengurus Bpjs saya kembali aktif dan akhirnya bisa di operasi dan di rawat di rumah sakit sangglah selama 10 hari.
Kejadian ini banyak sekali di respon teman-teman kuliah, teman sekantor dahulunya dan agency photo freelance ini sehingga tidak kekurangan biaya untuk saya selama di rumah sakit.
Butuh beberapa bulan kejadian hingga pulih dari kejadian ini dan di bali sendiri saya bertemu dengan salah seorang mangku guru spiritual dekat area saya tinggal mangku wisnu.
Beliau merupakan guru sekaligus saudara sekaligus teman dalam berdiskusi tentang berbuat baik yang kau terima juga baik akan kembali. di bulan September 2018 akhrinya ada kepikiran untuk menyelesaikan perjalananan saya dengan judul sabang sampai merauke karena dahulu hanya finish di timor leste.