Tahun ini berbeda, karena ditambah makin ramai dengan kicauan di dunia daring.
Muncul kontroversi seputar rencana pemutaran kembali film G30S/PKI.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Kompas, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI dan menghimbau masyarakat untuk memutar film yang sebenarnya telah dihentikan tayang sejak 1998.
Kembali dikutip dari Kompas, film produksi Perum Produksi Film Negara (PPFN) ini dibuat pada tahun 1984.
(Baca juga: Tidak Hanya Peselisihan, Nafa Urbach Gugat Cerai Zack Lee Diduga Karena Ini...?)
Film ini disutradari dan ditulis oleh Arifin C Noer.
Diproduksi selama 2 tahun dengan memakan anggaran sebesar 8 ratus juta kala itu.
Oleh para pembuatnya, ini merupakan film dokudrama, sebuah film drama dokumenter.
Bukan film dokementer.
(Baca juga: Pria Ini Dipaksa Masuk ke Dalam Lubang, Setelah Dia Keluar, Ternyata Mengejutkan!)
Film dokumenter adalah jenis film yang mendokumentasikan kenyataan.
Sedang film dokudrama menampilkan reka ulang yang didramatisasi dari peristiwa sejarah sebenarnya.
Selamat! Masayu Clara dan Qausar Harta Yudana Dikaruniai Anak Ke-3, Usia Hanya Terpaut Satu Tahun dari Si Kembar
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |